Ocean Sports - Kepala kru Franco Morbidelli, Ramon Forcada, tidak terkejut jika Jorge Lorenzo gagal di Honda Repsol. Forcada menyebut Lorenzo paling tokcer menunggangi Yamaha.

Pebalap Spanyol itu sedang menghadapi situasi rumit sebagai tandem Marc Marquez. Ditambah dengan cedera yang silih berganti membekapnya, Lorenzo kesulitan menaklukkan motor RC213V, yang memang dibangun untuk mengikuti gaya Marquez.

Dari 11 start balapan MotoGP, Lorenzo tidak pernah mampu menembus finis 10 besar. Baru 23 poin yang berhasil dikumpulkan pebalap Spanyol itu dan performanya kian memburuk usai finis di luar zona poin dalam dua balapan terakhir.

Peruntungan Lorenzo di Honda praktis berkebalikan saat menghabiskan sembilan tahun di Yamaha. Setelah menandai debutnya dengan finis keempat di 2008, pemilik nomor 99 itu tidak pernah gagal finis di tiga besar klasemen akhir termasuk menggondol tiga gelar juara dunia.

Forcada menjadi bagian dari sukses Lorenzo dalam beberapa tahun sebelum si pebalap hengkang ke Ducati pada 2017. Forcada menyakini Lorenzo dan Yamaha merupakan kombinasi sempurna.

"Motor alami untuk Jorge itu Yamaha, sepertinya sangat pas sekali untuk dia. Dia juga menghabiskan sembilan tahun dan kebanyakan pengembangan motornya berdasarkan gaya dia," Forcada mengungkapkan kepada DAZN.

"Yamaha mendukung seluruh pebalapnya dan mencoba membangun sebuah motor yang cocok untuk setiap orang," analisis Forcada, yang dikutip Tuttomotoriweb. "Karena gaya balap Marc, Honda menjadi sebuah motor yang sangat melelahkan ditunggangi. Sedangkan Jorge sejauh ini dia berlatih tapi tidak sembari membangun otot-ototnya."

"Honda sudah pasti akan mengikuti umpan balik Marc dan membangun motor untuk Marc. Gaya balap dia itu sudah jelas berkebalikan dengan gaya Jorge. Setiap kali Marquez memenangkan Honda, dia mendapatkan motor yang semakin dekat dengan gaya dia dan semakin jauh dari Lorenzo."