Terus Menuai Hasil Buruk, Presiden Yamaha Mengundurkan Diri


Ocean Sports - Yamaha mulai melakukan perombakan besar-besaran untuk meningkatkan performa motor mereka yang dianggap telah kalah saing dengan Honda dan Ducati pada motoGP musim ini.

Ini menjadi komitmen pabrikan asal Jepang tersebut untuk bisa bersaing kembali di MotoGP kedepannya.

Sayangnya, beberapa hal juga harus dikorbankan oleh pabrikan Yamaha demi mencapai target juara MotoGP.

Presiden Divisi Motor Racing Yamaha, Kouichi Tsuji, kabarnya sudah meletakkan jabatannya.

Meski Yamaha belum mengonfirmasi rumor tersebut, diyakini bahwa General Manager Hiroshi Ito sudah disiapkan untuk menganntikan posisi Tsuji.

Tsuji bukan satu-satunya petinggi Yamaha yang pertama dilengserkan karena rentetan hadil buruk yang di capai oleh Valentino Rossi dan Maverick Vinales di MotoGP.

Sebelumnya ada project leader Kouji Tsuya yang meletakkan jabatannya akibat catatan buruk dari motor Yamaha.

Tsuya dikenal melalui aksi meminta maaf secara publik kepada Rossi dan Vinales usai mereka terlempar dari posisi 10 besar pada kualifikasi MotoGP Austria 2018 lalu.

Tsuya kemudian digantikan oleh takahiro Sumi pada awal musim ini.

Hadirnya sosok Sumi disambut dengan baik oleh Rossi dan Vinales. Salah satunya karena kemudahan berkomunikasi antara rider dengan Sumi sebagai kepala proyek tim.

Sejatinya, jalan Yamaha untuk kembali menunjukkan taringnya sebagai pabrikan jagoan pada ajang MotoGP dapat dikatakan masih sangat jauh dari kata cukup.

Sejak mengalami bencana 24 rider tidak pernah menang pada 2017-2018, berbagai perombakan terus dilakukan oleh pihak Yamaha demi bisa tampil lebih kompetitif.

Mulai dari pembentukan dari tim penguji di Eropa, penunjukkan ahli perangkat elektronik Michelle Gadda, hingga penyedia dua motor dengan spek terbaru untuk tim satelit.

Perubahan tersebut mulai berbuah manis. Keberhasilan keempat rider penunggang M1 finis didalam 5 besar saat MotoGP San Marino 2019 menjadi pertanda.


Meski begitu, Pencapaian Yamaha tersebut jelas masih jauh dari harapan. apalagi, kalau melihat fakta Yamaha baru satu kaliu meraih kemenangan pada musim ini.

Hasil tersebut dinilai sangat buruk dari pada dua pabrikan lainnya, semisalnya Honda yang memperoleh 7 kemenangan, Ducati dengan 3 kali kemenangan dan Suzuki dengan 2 kemenangan.

Alhasil, selain perubahan terhadap hal-hal teknis, revolusi didalam birokrasinya menjadi jalan lain yang dipilih oleh pabrikan berlambang garpu tala untuk mengembalikan kejayaannya.


"Komunikasi sudah mengalami kemajuan daripada musim lalu. Saya sekarang bisa berbicara langsung dengan Sumi dan menjelaskan pendapat saya," ungkap Vinales.

"Saya pikir kami mendapatkan lebih banyak komponen yang menarik untuk kami coba dalam beberapa pekan terakhir daripada 3 musim lalu," ungkap Rossi.

Post a Comment

0 Comments