Casey Stoner, Pemberi Jalan Dominasi Marquez di MotoGP


Ocean Sports - Casey Stoner pensiun dan Marc Marquez melesat jadi pebalap MotoGP terhebat di dekade ini. Keputusan Stoner pensiun mempermulus jalan Marquez menguasai balapan.

Stoner tengah bersaing ketat dengan Jorge Lorenzo dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2012. Namun di bulan Mei, Stoner menyatakan bahwa musim itu jadi musim terakhirnya di dunia MotoGP.

Stoner belum genap berusia 27 tahun saat mengumumkan pensiun. Keputusan Stoner tersebut merupakan kejutan besar, bahkan terbilang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.


"Saya mungkin satu dari sedikit pebalap yang memutuskan pensiun ketika tidak lagi menikmati balapan. Hasrat saya perlahan surut terhadap kejuaraan ini."

"Banyak pebalap yang mengatakan akan pensiun saat hasrat hilang namun tidak banyak yang jujur mengakui itu [saat hasrat sudah hilang]. Ada banyak yang memilih bertahan, entah demi uang, ketenaran, atau hal lain. Saya sudah pernah melihat pebalap yang tetap bertahan meski kehilangan kegembiraan dan hasrat untuk balapan," ucap Stoner saat itu.

Selain itu, alasan kuat Stoner untuk pensiun adalah ia menyadari bahwa kebahagiaan keluarga adalah hal yang lebih penting dibandingkan uang.

Dua bulan berselang, Marquez ditunjuk sebagai pengganti Stoner. Marquez juara dunia Moto2 di akhir musim dan kemudian langsung melesat jadi juara dunia MotoGP di musim perdana.

Banyak asumsi yang beredar tentang masa depan Marquez bila Stoner tidak pensiun di MotoGP 2012. Pihak Honda sudah menyatakan bakal menyediakan satu kursi di tim pabrikan Honda untuk Marquez.

Namun komposisi Honda saat itu tengah dalam kondisi bagus karena Dani Pedrosa juga masih dalam performa terbaik. Jika Stoner tidak pensiun, Marquez bisa jadi menggusur posisi Pedrosa atau bahkan malah ditempatkan di tim satelit terlebih dulu.

Kondisi demikian bakal membuat Marquez tak akan dengan mudah merebut gelar juara, setidaknya di musim perdananya di MotoGP.

Satu hal yang pasti, keputusan Stoner pensiun membuat Honda bisa secara total mendorong dan mendukung Marquez masuk tim pabrikan serta memberikan yang terbaik untuk pebalap berjuluk 'Baby Alien' tersebut'.

Musim-musim setelah Stoner pensiun, Stoner sering dihubungkan oleh pertanyaan dan rumor kembali ke lintasan MotoGP. Tak hanya itu, pertanyaan tentang kemampuan Stoner bersaing dengan Marquez yang sudah jadi penguasa MotoGP juga sering mengemuka.

"Publik selalu bertanya apakah saya bisa mengalahkan Marquez, ada banyak orang yang yakin saya bisa melakukannya."

"Saya menang melawan Lorenzo, Valentino Rossi, Andrea Dovizioso dan mereka semua pernah mengalahkan Marquez. Jadi tidak ada alasan bahwa tidak bisa melakukannya," tutur Stoner di tahun 2017.

Sejarah Ducati, Sejarah Stoner

Stoner 'hanya' memiliki dua gelar juara dunia. Namun nama Stoner masuk dalam jajaran pebalap elite dalam sejarah MotoGP.

Alasan pertama adalah Stoner berhasil jadi juara dunia dengan dua motor berbeda. Tidak banyak juara dunia yang mampu menang dengan dua motor berbeda. Geoff Duke, Giacomo Agostini, Eddie Lawson, dan Valentino Rossi adalah empat pebalap sebelumnya yang mampu juara dengan dua motor berbeda.

Alasan kedua, Stoner mampu jadi juara dunia bersama Ducati, motor yang sulit ditaklukkan. Di musim perdana bersama Ducati, Stoner yang baru berusia 22 tahun mampu memenangkan 19 seri dan keluar sebagai juara dunia.

Tiga musim berikutnya di Ducati juga dilalui Stoner dengan kompetitif. Ia meraih satu kali runner up dan dua kali posisi keempat dengan total memenangkan 23 seri dalam empat musim bersama Ducati.

Kehebatan Stoner di Ducati makin terasa setelah banyak pebalap yang gagal menaklukkan Ducati. Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, hingga Andrea Dovizioso tidak mampu menjadi juara dunia dengan menunggangi Ducati.

Saat pindah ke Honda, Stoner juga langsung sukses jadi juara dunia di kesempatan pertama. Ia tak tertandingi oleh pebalap-pebalap lain di musim itu.

Ketika mengumumkan keputusan pensiun, Stoner juga tengah memimpin klasemen. Namun operasi pergelangan kaki yang ia lakukan di bisa terakhir kali tampil fit di MotoGP Australia harus dibayar mahal. Stoner harus absen di tiga seri (MotoGP Ceko, MotoGP San Marino, MotoGP Aragon) yang membuatnya terlempar dari perebutan gelar juara dunia.

Kepergian Stoner di usia 27 tahun memang sangat disayangkan karena banyak peluang besar bagi dirinya untuk menambah gelar juara dunia. Namun keputusan Stoner itu justru membuat ia makin menarik untuk dibicarakan dan dijadikan objek pengandaian.

Stoner sudah tujuh tahun pensiun namun usianya masih 34 tahun, lebih muda enam tahun dari Valentino Rossi yang merupakan pebalap paling tua di MotoGP saat ini.

Post a Comment

0 Comments